Analisis Kelebihan dan Kekurangan Standar Proses Pendidikan
Analisis Standar
Proses Pendidikan
Standar proses
pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang berarti dalam standar
proses pembelajaran berlangsung. Penyusunan standar proses pendidikan
diperlukan untuk menentukan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sebagai
upaya ketercapaian standar kompetensi lulusan. Dengan demikian, standar proses
dapat dijadikan pedoman oleh setiap guru dalam pengelolaan proses pembelajaran
serta menentukan komponen- komponen yang dapat mempengaruhi pendidikan. (Wina
sanjaya, 2009:49)
Standar Proses dapat
dideskripsikan setiap satuan pendidik melakukan perencanaan pembelajaran
(meliputi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan penyusunan Silabus),
melakukan proses pembelajaran (proses pembelajaran diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreatifitas,
prakarsa dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik), melakukan penilaian hasil pembelajaran dan
melakukan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.(Permendikbud No. 22 Tahun 2016).
Kelebihan Standar Proses Pendidikan
Standar proses
mengatur tentang kriteria minimal proses pembelajaran yang ideal mulai dari
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Dalam hal perencanaan,
Standar Proses ini memberi ketentuan terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang disusun harus lengkap dan sistematis sehingga pembelajaran
berlangsng secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu RPP yang disusun
harus mempunyai prinsip-prinsip yang penting antara lain memperhatikan
perbedaan individu peserta didik, mendorong partisipasi aktif peserta didik,
mengembangkan budaya membeca dan menulis, memberikan umpan balik dan tindak
lanjut, keterkaitan dan keterpaduan, dan menerapkan teknologi informasi dan
komunikasi.
Sedangkan untuk
pelaksanaan proses pembelajaran dalam hal implementasi dari RPP pada
kegiatan inti harus meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
dimana kegiatan ini merupakan kegiatan yang ideal untuk mengembangkan
pembelajaran yang efektif dan efisien sekaligus akan terjadi pergeseran
paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke paradigma
pembelajaran dimana dalam proses tersebut diperlukan guru yang memberikan
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreatifitas
peserta didik.
Kelemahan Standar Proses Pendidikan
Kelemahan yang paling
mendasar dari Standar Proses ini adalah implementasinya di lapangan, hal ini
bisa saja disebabkan karena lemahnya pengawasan terhadap implementasinya atau
bisa saja karena kondisi di lapangan yang tidak memungkinkan untuk
diterapkannya Standar Proses ini. Sebagai contoh dalam hal beban kerja minimal
guru yang sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu)
minggu.
Aturan ini jika
diterapkan pada sekolah yang mempunyai banyak siswa dan rombongan belajar tidak
akan menjadi masalah, akan tetapi bagaimana jika hal ini diterapkan pada
sekolah yang rombongan belajar dan jumlah siswanya sedikit yang terjadi adalah
guru akan kekurangan jam tatap muka. Sehingga guru terpaksa mencari jam tatap
muka di luar sekolah yang tentunya berdampak negatif, disamping tidak efektif
dan efisien hal ini akan berdampak pada kurangnya jam bahkan tidak adanya
kesempatan bagi guru baru untuk berkarya dan ini akan berdampak pada kurangnya
regenerasi guru yang berkualitas di masa yang akan datang.
Selain itu, standar
proses ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya standar pendukung yang
lain, seperti standar isi maupun standar penilaian dan juga bahan atau
referensi lain seperti taksonomi bloom yang diperlukan dalam perencanaa
pembelajaran. Dengan kata lain, meskipun sudah mencakup proses pembelajaran
namun hanya berisi tentang ketentuannya saja tanpa ada keterangan atau
pembahasan yang lebih jelas.